Lempeng tektonik bergerak sekitar 16 cm per tahun. Pergerakan ini bisa dilacak dengan menggunakan satelit GPS!
Apa yang membuat sebuah planet itu serupa Bumi?
Saat ini, manusia sudah menemukan lebih dari 3500 planet di bintang lain. Sebagian di antaranya adalah planet batuan yang seukuran-Bumi. Tapi, tidak berarti planet-planet itu mirip rumah kita, Bumi.
Untuk membantu kita memahami perbedaan planet berbagai tipe planet kecil dan batuan, para astronom dan pakar kebumian (orang-orang yang belajar tentang batuan) berkolaborasi. Mereka meneliti berbagai campuran materi di dalam bintang untuk memperoleh informasi tentang planet yang ada di bintang-bintang itu.
Perbedaan materi pembentuk bintang dan planet-planetnya bisa mempengaruhi kemampuan si planet untuk mendukung kehidupan.
Dari 90 bintang yang dipelajari (karena diduga punya planet batuan di sekitarnya), ada satu planet yang menarik. Para ilmuwan menamainya planet “Janet” dan bintang yang dikelilinginya ternyata mengandung sangat banyak senyawa kimia yang kita kenal sebagai silikon.
Lebih dari seperempat penyusun Bumi disusun oleh senyawa kimia yang satu ini. Contohnya, pasir yang terbuat dari silikon. Tapi, dari penelitian pada bintang induknya, tampaknya planet Janet justru mengandung lebih banyak silikon dibanding Bumi.
Seandainya Janet punya lebih banyak silikon dari Bumi, maka kecil kemungkinan planet ini akan memiliki “lempeng tektonik”. Menurut para ilmuwan, lempeng tektonik itu penting untuk kehidupan.
Benua-benua yang ada di Bumi sebenarnya merupakan patahan-patahan lempeng batuan yang bergerak, bahkan termasuk yang ada di bawah laut. Inilah yang dikenal sebagai Lempeng Tektonik.
Lempeng tektonik memegang peran penting bagi kehidupan di Bumi. Salah satu peristiwa yang kita kenal yang disebabkan oleh lempeng tektonik adalah letusan gunung berapi. Setiap terjadi letusan, ada semburan lelehan materi dari perut Bumi ke permukaan. Materi yang muncul di permukaan ini sangat membantu kehidupan kita karena menambah oksigen dalam persediaan udara.
Dengan mengamati materi di bintang, para ilmuwan bisa mengetahui planet mana yang bisa dipilih untuk tujuan misi di masa depan. Khususnya untuk misi pencarian kehidupan asing di luar Bumi.
Lempeng tektonik bergerak sekitar 16 cm per tahun. Pergerakan ini bisa dilacak dengan menggunakan satelit GPS!